Jumat, 31 Agustus 2018

TUJUAN HIDUP
1 Kor 1 : 26-31
Matius 25: 14-30

Apa arti perjuangan hidupku sehari-hari? Apa yang aku cari dalam hidup ini? Apakah uang? Jika iya, lalu jika aku memiliki buanyak uang, apakah aku bisa leha-leha? Tidak bukan? Aku tetap harus mencari uang dan bahkan aku bisa semakin rakus. Atau bahkan kebahagiaan yang sebenarnya ada di tengah2 keluarga dan gratis menjadi sesuatu yang harus aku beli dengan uang.

Orang ya hidupnya cukup, mau ga mau ikut campur tangan merawat orang tuanya dengan susah payah, namun dalam kepayahannya, ada sesuatu yang mau Tuhan tumbuhkan di sana. Tuhan sedang membentuk kita. Tuhan membuat kita menjadi rendah hati, Tuhan menumbuhkan rasa cinta di tengah2 keluarga, Tuhan menguji kesabaran kita dan Tuhan mau kita tuk mengandalkanNya dalam segal hal.

Jika kita orang yg kaya kita bisa membeli semuanya itu dengan uang, bisa membayar suster full time atau bahkan menaruh ortu di panti jompo. Meski hal ini tentu tergantung juga, karena ada bbrp orang yg terpaksa menaruh ortu di panti jompo. Somehow we need to see all things in the 2 perspectives. Tuhan selalu punya rencana, entah buat kita yang merawat ataupun yang dirawat. Ada pelajaran yang Tuhan mau kita petik dr setiap peristiwa kehidupan. Tuhan mau kita sadar tiap waktu how God loves you and want to shape you become His hands in this life.

Hari ini Paulus menegaskan bahwa Tuhan memilih kita yang lemah karena orang lemah hanya bisa mengandalka yang kuat (Tuhan). Orang di dunia ini jika sudah kuat maka sulit bagi mereka untuk dipakai Tuhan, karena bagi mereka, keberhasilan mereka semata mata karena usaha mereka bukan karena Tuhan.
Lalu apa iya anak Tuhan ga boleh hebat? Tentu saja boleh, karena Tuhan mau anak2nya berkembang, namun segala kesuksesan segala kekayaan tujuannya bukanlah buat diri sendiri namun harus dishare ke sesama. Contoh: sebagai atasan harus selalu menjadi contoh yang baik buat anak buah dan mendorong anak buah buat maju. Ketika mereka pindah ke tempat lain setidaknya mereka punya kesan yang baik tentang dirimu atau bahkan mereka mengerti bahwa kamu baik karen kamu punya Tuhan yang baik pula. Dalam hal inilah nama Tuhan dimuliakan. Ketika kamu kaya, hendaknya jangan lupa km memberi kepada orang lain bukan menumpuk kekayaan bagi dirimu sendiri. Ingat orang kaya yang mengumpulkan harta di lumbung dan akhirnya diambil nyawanya oleh Tuhan?

Di bacaan Injil Tuhan mengingatkan kita buat setia. Jika saat ini anda sedang struggling menghadapi dunia, jalani saja dengan memberi yg terbaik dan kalau kita setia pasti Tuhan akan menolong kita.
Dalam hal talenta, Tuhan tidak berbicara semata-mata tentang berkat 'duit'. Tp Tuhan berbicara lebih kepada Rahmat Tuhan (Iman). Siapa yang hidupnya mencari Tuhan dan kehendak Nya seturut dengan Rahmat yang sudah Tuhan berikan, maka Tuhan akan terus dan terus menambahkan RahmatNya dalam kehidupan kita. Rahmat yang besar membuat kita semakin berbelas kasih kepada sesama. Contoh:
Orang yang mengusahakan dirinya menjadi orang kaya scr duniawi namun tdk secara rohani maka akhirnya hidupnya menumpuk kekayaan buat dirinya sendiri dan kaum keluarganya.

Orang yang mengusahakan dirinya menjadi orang kaya rohani dan duniawi maka ada kecenderungan orang tersebut memakai kekayaannya itu buat menjadi berkat bagi sesama. Dalam hal ini Rahmat Tuhan (talenta) akan semakin ditambahkan.
Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. (Mat 25:29)

Dulu saya bingung dgn ayat ini, knp kok Tuhan malah yang punya makin diberi dan yg ga pny tambah diambil? Tnyt Dia berbicara ttg iman bukan duit. Siapa yang mau mencari Tuhan terus dan terus maka imannya akan makin diteguhkan. Namun siapa yang malas2an mencari Tuhan ya pasti makin terlepas dari Tuhan.

Sebagai penutup, hidup adalah pilihan, mau kumpulin harta di dunia saja atau juga mau kumpulin harta di sorga? Ingat, Tuhan suruh cari harta di sorga dulu lewat ayat berikut ini:

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.  (Mat 6:33)

God Bless You

Rabu, 16 April 2014

Arti Sebuah Nama

 Arti sebuah nama, saya menuliskan ini karena ketika mencarikan nama untuk anak saya, saya benar-benar berpikir bahwa nama inilah yang akan dibawa mereka kelak sampai selama-lamanya dan nama adalah doa orang tua bagi anaknya.

Saya masih ingat dengan jelas ketika mencari nama untuk anak pertama saya dan pengalaman itu bahkan sangat amat melekat di benak saya. Waktu kehamilan saya menginjak bulan ke 5 saya mulai googling dan mencari nama di buku nama. Karena saya Kristiani maka salah satu nama anak saya haruslah nama seorang Santo. Hal ini saya sengaja agar jika suatu hari nanti anak ini saya Babtis, nama Babtis sudah melekat di akte kelahirannya dan nama ini dibawanya sejak kecil. Bagi saya memberi nama ke anak pertama saya ini merupakan pengalaman iman yang tak terlupakan. Ketika mencari nama untuk anak pertama saya, saya bawa pula dalam doa, hal ini agar kelak anak ini boleh menjadi perpanjangan kasih Allah kepada sesama manusia. Entah darimana terpikir bagi saya suatu firman di Injil yang menyebutkan "Lihat, inilah seorang Israel  sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!". Beranjak dari firman inilah saya mencari tau siapakah Natanael itu karena tidak pernah saya mendengar Santo Natanael ini. Setelah mencari di google, saya menemukan bahwa Natanael ini adalah Santo Bartolomeus dan arti dari nama Natanael ini adalah gift from God. Dari sini saya merasa nama ini cocok, karena ini anak pertama saya dan bagi saya dia adalah hadiah dari Tuhan untuk keluarga kecil saya. Entah suatu kebetulan atau tidak, tapi sejujurnya saya percaya segala sesuatu terjadi karena seturut kehendak-Nya dan tidak ada yang kebetulan di dunia ini, setelah saya menemukan nama ini ketika saya Misa di Gereja, bacaan dalam minggu itu adalah firman tentang pertemuan Yesus dengan Natanael. Ok, saya anggap Tuhan menjawab doa saya, nama anak saya Natanael. Dan hanya supaya tampak lebih keren, ejaan menggunakan ejaan Inggris yakni Nathanael. Lalu sekarang nama berikutnya adalah nama berikutnya, nama ini entah terinspirasi dari mana, saya menemukan nama Steven yang mempunyai arti blessed. Yah saya merasa Nathan adalah hadiah dari Tuhan yang diberkati. Nama terakhir anak saya adalah marga dari ayahnya yakni Wang yang berarti raja. Singkat kata akhirnya nama anak saya yang pertama adalah Nathanael Steven Wang yang mempunyai arti Seorang raja yang merupakan hadiah dari Tuhan dan diberkati :) Paling mudah mengingat nama anak saya adalah dengan mengejanya menjadi NSW.


Nathanael Steven Wang
 Ketika Nath menginjak umur 1 tahun 4 bulan saya hamil anak kedua saya. Dan ketika saya mengetahui saya hamil maka Nathan naik peringkat menjadi Koko, akhirnya istilah Koko Nath (baca : Coconut) menjadi panggilan buat Nath. Beberapa bulan berselang dan saya mulai harus mencari nama lagi untuk anak saya yang kedua.  Ternyata memberi nama anak kedua terasa lebih sulit, namun saya bawa dalam doa lagi. Mengingat pengalaman pertama, maka pertama yang dicari adalah cikal bakal nama Babtis. Oh iya, anak kedua saya ternyata cowok lagi, jadi searching lagi nama Santo. Awalnya saya menginginkan nama Santo Filipus, karena dia adalah Santo yang membawa Nathanael kepada Yesus. Namun karena saya berpikir ini kan adiknya, masak adiknya yang bawa kokonya sih wkwkwk sebenarnya alasannya rada ga jelas sih tapi akhirnya Filipus di skip. Suami saya rajin banget tuh cari nama Babtis ini, akhirnya dia mengusulkan nama Timotius. Saya mencari arti Timotius ini yakni memuliakan Tuhan atau menghormati Tuhan. Timotius sendiri menjadi bagian dari Alkitab di mana Santo Paulus menulis surat pula ke Timotius. Timotius sepanjang hidupnya setia mengikuti Tuhan. Dari sinilah nama Babtis anak kedua saya ditemukan yaitu Timotius di mana ejaan Inggrisnya Timothy. Berbulan-bulan saya dan suami mendapatkan nama Timothy ini, puji Tuhan kami menemukan nama yang baik buat anak kedua ini. Selanjutnya nama berikutnya, ini adalah nama biasa namun tetap mencari yang artinya baik, kami menemukan nama Edward. Edward sendiri berarti kesejahteraan (wealth or prosperity). Ok, pencarian nama telah selesai, anak kedua kami bernama : Edward Timothy Wang yang berarti : Seorang raja yang penuh dengan kesejahteraan dan senantiasa memuliakan Tuhan. Inisialnya Ed adalah ETW :) 

Edward Timothy Wang
 Dan inilah foto kedua anak saya :
 
ETW and NSW
 Pesan mama dan papa : Koko dan Titi jadi anak yang baik di mata Tuhan dan sesama, semoga nama yang papa mama berikan benar-benar bermakna buat kehidupan kalian kelak. Doa papa dan mama menyertai kalian berdua :) Biarlah Tuhan sajalah yang menjadi gembalamu, seperti pemazmur berkata di pasalnya yang ke 23:

23:1TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
23:2Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
23:3Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
23:4Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
23:5Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
23:6Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

 Bagi yang sedang mencarikan sebuah nama bagi anaknya, bawalah dalam doa, apapun agamamu apapun kepercayaanmu, carilah nama yang baik buat putra dan putrimu. Karena nama itulah doa yang dibawa anak sepanjang hidupnya. (by Ely Ng)
 

Sabtu, 11 Januari 2014

Iri Hati ataukah Kagum

Sebagai manusia pasti saya tidak terlepas dari kata iri hati dan kagum. Menurut saya antara iri hati dan kagum memiliki kemiripan, hanya saja iri hati memberikan efek yang negatif sedangkan kagum memiliki efek yang positif. Kedua hal ini sebenarnya adalah merupakan respon seseorang ketika melihat rumput tetangga yang lebih hijau. Apakah seseorang itu menjadi tidak bersyukur akan kondisinya saat ini dan menimbulkan iri hati atau bahkan seseorang akan kagum dan terpacu untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Jika berbicara tentang iri hati, saya teringat dengan bacaan dari
Injil Matius 20:1-16 dengan perikop "Perumpamaan tentang orang-orang upahan di kebun anggur":
(1) Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya.
(2) Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya.
(3) Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar.
(4) Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan merekapun pergi.
(5) Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi.
(6) Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari?
(7) Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku.
(8) Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu.
(9) Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar.
(10) Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga.
(11) Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu,
(12) katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.
(13) Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari?
(14) Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.
(15) Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?
(16) Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."

Seperti diceritakan dalam perikop ini, bahwa antara pemilik kebun dan pekerja sudah memiliki kesepakatan sedinar sehari kepada pekerjanya, namun di akhir cerita ada orang yang barusan bekerja mulai pukul lima juga mendapat upah yang sama. Tidak adilkah tuan tanah ini? Jika saya pekerja yang datang pertama pasti saya akan demo dan jika saya pekerja yang datang pukul lima pasti saya akan mengucap syukur.

Tapi coba kita lihat hal ini dari sudut pandang yang berbeda, bukankah tuan tanah sudah memiliki kesepakatan sedinar sehari kepada pekerjanya, jadi dia sudah memenuhi kewajibannya kepada pekerja yang masuk pertama. Jika dia mau memberikan sedinar juga kepada pekerja yang datangnya belakangan, toh itu terserah tuan tanah kan? bukankah yang memiliki uang si tuan tanah. Menurut saya si tuan tanah ini cukup bijaksana, dia sebenarnya mau bersedekah kepada pekerja kedua, ketiga dst, namun dia tidak ingin memberikan uang secara cuma-cuma kepada para pencari kerja, karena hal ini akan mendidik mereka menjadi orang yang malas. Maka meski sudah sore si tuan tanah memanggil mereka untuk bekerja di ladangnya.

Di akhir cerita tuan tanah berkata : Iri hatikah engkau karena aku murah hati?
Sebagai orang awam, saya berpikir bahwa semua yang saya dan orang lain miliki adalah kepunyaan Tuhan. Tuhan telah memberikan yang terbaik seturut kehendak-Nya kepada setiap umat-Nya. Jika Tuhan ingin memberikan sesuatu yang lebih kepada orang lain pastilah Tuhan punya maksud dan tujuan-Nya sendiri dan itu pun semata-mata karena Tuhan itu murah hati. Dia yang memiliki segala sesuatu jadi Dia berhak pula untuk memberikan milik kepunyaan-Nya dengan bebas. Kita hanya diharapkan untuk senantiasa berusaha dan mengucap syukur senantiasa.

Sedangkan kalau kagum itu adalah respon kita ketika melihat rumput tetangga lebih hijau  dengan menyadari bahwa si tetangga rajin menyirami rumputnya. Rasa kagum tersebut memberikan efek positif yakni memacu seseorang untuk rajin pula menyirami rumputnya setiap hari.

Jadi apa respon anda ketika melihat rumput tetangga yang lebih hijau?

God Bless You

Jumat, 10 Januari 2014

ASI - Air Susu Ibu

ASI alias Air Susu Ibu, sering mendengar istilah ini bahkan jauh sebelum saya menikah, lebih sering lagi lihat ibu-ibu yang dengan vulgarnya menyusui di tempat umum wkwkwk. Terlepas dari kevulgaran itu sendiri, setelah saya mempunyai anak saya tahu mengapa meski vulgar ibu-ibu itu tidak malu. Itu semua adalah bentuk cinta seorang ibu ke anaknya.

Flashback ke masa kehamilan anak pertama saya, saya begitu percaya diri tingkat dewi untuk mampu menyusui anak saya. Namun ternyata kenyataan tidak seindah harapan. Setelah saya melahirkan secara normal, saya dipindahkan ke kamar rawat inap. Dikarenakan saya melahirkannya pukul 23.00 tentu saja setelah melahirkan waktunya saya beristirahat *setelah menunggu dari pukul 02.00*. Esok paginya sekitar pukul 09.00 bayi mungil saya dibawa ke kamar saya. Reaksi pertama kali saat saya melihat bayi mungil itu adalah saya langsung menanyakan 1 hal penting ke perawatnya sebelum dia pergi : "Suster......bagaimana cara mengambil, menggendong dan menaruh kembali bayi ini?" hahahahaha. Menurut saya inilah cikal bakal saya gagal menyusui langsung ke bayi saya. (1). Dikarenakan tidak bisa dan takut untuk menggendong, alhasil jika si baby menangis saya langsung pencet tombol panggilan untuk memanggil perawat. Tentu saja hal ini menyebabkan rawat gabung dengan si baby tidak 100% berjalan maksimal.  Setelah tahu cara menggendong, meski kaku dan takut saya paksakan untuk menggendong dan menyusui. Upsss cara menyusuinya salah dan yang tau salah cuma si baby, berhubung dia tidak bisa komplain ya uda deh kesalahan terjadi lagi (2).
 Menjelang 1 hari sebelum bayi Nathan pulang, dia dinyatakan kuning. Akhirnya Nath harus disinar dan kalau disinar itu perlu minum banyak. Lalu saya paksa perah ASI saya untuk diberikan ke Nath. Tapi berhubung RS di Surabaya belum terlalu pro ASI maka dinyatakan ASI saya kurang dan harus dibantu ASIS (Air Susu Ibu Sapi) alias susu formula :(. Kalau uda dibantu sufor tentunya si baby minum pake dot, kesalahan tahap 3. Tapi untungnya saya dan bayi boleh pulang keesokan harinya.

Sangking kakunya saya menggendong bayi, sewaktu pulang dari RS si bayi digendong sama papanya *suami saya* dan saya sebagai pembawa barang-barang saya selama di RS. Sesampai di rumah mama *rumah paling nyaman di dunia*,  semua sudah dipersiapkan dengan sangat amat baik. Dan malam-malam yang mencekam mulai menghantui kehidupan saya *lebay*. Nathan teramat sangat rewel, saya tetap paksakan Nath nyusu ke saya. Saya juga mencoba menyusui di tempat tidur karena saya tidak nyaman dengan menyusui posisi duduk, dan ternyata posisi saya di tempat tidur juga salah (4). Anehnya Nath kalau saya susui bisa sampai 1-2 jam, aneh kan??? dan tiap lepas dari saya dia langsung rewel. Mama bilang "masih lapar anaknya, kasi sufor aja, kasian". Ok, akhirnya Nath dikasi sufor di rumah. Awalnya diberi 30 ml sufor, terus 60 ml sufor terus sampe 90 ml ckckck. Dulu karena masih oon, saya bangga anaknya minum banyak. Ternyata sufor membuat Nath sering kembung dan muntah *kekenyangan*. Lalu bagaimana dengan ASI saya? yah saya tetap menyusui berjam-jam gitu dibarengi dengan makan-makanan bergizi yang disediakan oleh mama tercinta. Namun ternyata ASI saya yang nampaknya buntu itu menimbulkan pernyataan pro dan kontra dari orang-orang terdekat saya.
Yang PRO
My lovely sister : Susui terus Jet, kamu jangan stres kalau kamu stres ASI mu ga bakalan keluar. Semakin sering kamu susuin semakin bancar.

Yang KONTRA
Suami : ASImu ga cukup kali, anaknya ga kenyang, kasi sufor aja.
Mama : Kok aneh ya, kamu uda makan semua yang bergizi plus daun katuk tiap hari kok ASInya dikit ya?

karena kontranya lebih banyak maka tingkat stres saya makin tinggi, sudah anak rewel *kembung*, saya kurang tidur dan ASI ga keluar pula. Inilah kesalahan ke 5.
Setelah konsultasi dengan Ci Awi *my lovely sister*, dia mengatakan bahwa tidak mungkin anak mengenyot sampe 1-2 jam. Itu pertanda anak itu bukan menyusu tapi hanya ngempeng. Dan ngempeng itu tidak membuat ASI lancar. Ci Awi menyuruh saya untuk memompa ASI saya dan akhirnya saya memompa ASI saya tp jika kedua *maaf* susu saya sudah penuh sampe atos. Dan suatu kepuasan tersendiri kalau pumping disaat susu uda penuh. PUAS rasanya dapat susu 100ml sekali pump. Yah kesalahan 6 terjadilah sudah.

Dari awal saya melahirkan mama sebenarnya sudah berulang kali menyuruh saya ke klinik laktasi yang ada di kompleks rumah, cuma saya berpikir cuma menyusui gini aja kok perlu konsultasi dan bayar lagi. Orang kampung aja ga perlu konsultasi bisa menyusui. *ngesok euy...*

Setelah sebulan saya berjuang dan ASI tak kunjung bancar, diam-diam mama mendaftarkan saya ke klinik laktasi dan bayarnya cuma 50rb. Dari klinik itu saya baru mengetahui bbrp hal:
  1. Cara menyusui yang benar : duduk ataupun berbaring (menjawab kesalahan no.2 &4)
  2. Jangankan kenalkan botol, nanti anak bisa bingung puting. Bingung puting artinya anak lebih menyukai dot daripada puting mamanya. Mengapa demikian? Karena aliran dot lebih lancar dari awal sampai akhir dan tidak diperlukan usaha keras buat meminumnya. Sedangkan ASI memerlukan usaha ekstra buat mengenyot.(menjawab kesalahan no.3)
  3. Jika ibu bekerja, gunakan sendok atau gelas untuk memberikan ASI. Hal ini dikarenakan gerakan menyusu ibu itu = gerakan menelan  sedangkan gerakan menyusu dot = gerakan menghisap *silahkan dipraktekan perbedaannya*. Tapi saya tidak telaten menggunakan sendok, apalagi saya bekerja, bisa-bisa ASI saya yang terbuang lebih banyak daripada yang diminum anak saya. Karena yang memberikan ASI kan si pengasuh.
  4. ASI sangat dipengaruhi oleh hormon Prolaktin dan Oksitosin, dari pengalaman saya hormon Prolaktin sangat tinggi setelah seorang ibu melahirkan sedangkan hormon Oksitosin sangat dipengaruhi oleh tingkat stress seorang ibu. Dukungan dari orang-orang terdekat dapat menenangkan dan memberi kepercayaan diri kepada ibu menyusui dan ini mengakibatkan hormon Oksitosin meningkat. Inilah cikal bakal istilah Ayah ASI. Dukungan suami tentu saja yang utama dalam hal ini, buat suami-suami : dukung istri anda dalam memberi ASI! (menjawab kesalahan no.5)
  5. ASI akan semakin lancar jika sering dikeluarkan. Dari hasil seminar ASI dikatakan, ketika payudara semakin sering dikosongkan, maka otak akan semakin sering memberi perintah untuk memproduksi ASI. So jangan tunggu sampe payudara anda mau meledak baru dipompa hahahaha. (menjawab kesalahan no.6).
  6. Menyusui yang benar durasinya 5-15 menit saja.
Sebelum saya lanjutkan cerita saya, saya mau menjawab kesalahan no. 1 saya ya, biar kejawab semua dah. Dikarenakan saya tidak bisa menggendong, maka saya tidak bisa rawat gabung dengan bayi saya 100%. Pada saat saya melahirkan anak saya yang kedua, saya minta rawat gabung dengan anak saya. Seharian anak saya saya pindahkan di kasur saya. Tiap malam bangun 2 jam skali buat menyusui. ASI tentu saja baru mulai produksi, kalau dipencet payudara pasti keluar lah setetes dua tetes, tp kalau dipumping saya jamin sedikit sekali. Tapi kenyotan bayi itu benar-benar mujarab, kenyotan bayi merupakan rangsangan mujarab untuk menghasilkan ASI. Dan saat saya menyusui itu, Edward seringkali pup dan dengan sigap saya bersihkan sendiri *kl waktu Nath saya pencet bel hahahaha*. Dan ternyata kenyotan Ed itu membuat ASI lancar dan pemulihan rahim saya semakin cepat *Tuhan menciptakan seorang ibu dengan sangat sempurna*. Pemulihan rahim ini membawa efek kontraksi di perut menyebabkan perut melilit.   Entah ada ASI-nya atau tidak saya susui si Ed terus menerus, kalau Ed terlalu lama di ruang bayi, saya pro aktif minta ke susternya buat diberikan ke saya. Alhasil kuningnya Ed dalam batas wajar dan boleh pulang yipiiiiiii. Fyi saat ini Edward umur 2 bulan dan saya sudah menabung sekitar 100 botol ASI @100ml. So buat yang belum punya anak, latihan gendong bayi ya biar bisa rawat gabung dengan maksimal:)

Melanjutkan kisah Nath ya... sepulang dari konsultasi ASI saya langsung memutuskan untuk full ASI tanpa sufor. Ternyata anak saya malah marah-marah tiap mau disusui dan tenang kalau sudah dikasi sufor. Dan saya simpulkan anak saya sudah terlanjur bingung puting. .Tapi niat saya untuk menyusui belum pudar. So saya putuskan tidak menyusui langsung tapi ASI saya taruh di dot. Saya putuskan untuk pumping 2 jam sekali, berapapun hasilnya akan saya berikan ke anak saya meski dibantu susu formula. Tapi Puji Tuhan Nath tidak perlu konsumsi sufor banyak-banyak, karena Ci Awi datang dari Jakarta dengan membawa oleh-oleh ASI 30 btl buat Nath. Saya juga diajari Ci Awi cara massage payudara biar lancar dan pumping menggunakan 2 tangan *tanpa alat*. Sejak saat itu Nath konsumsi ASI Ci Awi dan ASI saya sedikit demi sedikit saya tabung. Ternyata bantuan 30 botol masih kurang dan ternyata bala bantuan datang lagi untuk kedua kalinya, Ko Bobby *my bro* ditugaskan ke Surabaya dan tentu saja dengan membawa ASI 30 btl. Tapi setelah bantuan kedua saya sudah mulai surplus. Selama sisa cuti saya, 2 jam sekali saya pumping dan steril alat pumping termasuk malam hari. Jika ditanya : apakah capek? SANGAT. Kalau saat ini saya disuruh ngulang rasanya tak mampu. Setelah saya ngantor, saya pumping 4 jam sekali start jam 6 pagi hari ini sampe besok paginya, begitu seterusnya. Di kantor saya pumping jam 10 pagi dan jam 2 siang. Tiap saya pulang membawa rata-rata 4 botol ASI @100 ml. Di bulan pertama saya kerja saya masih menggunakan alat pumping elektrik saya *merk medela*, tp saya rasa waktu pumping ini menyita waktu kerja saya dan tiap pumping harus steril alat pump. Akhirnya saya mencoba cara yang diajarkan Ci Awi. Dan ternyata berhasil, cuma perlu 2 tangan yang sudah dicuci bersih hehehehe. Setelah Nath 1 tahun ASI saya mulai menurun hasilnya, tapi saya cukup puas, mungkin karena lama-lama saya capek pumping dan stock sudah menumpuk. Nath saya beri ASI sampai umur 16 bulan.

Sebagai penutup, berikut ini alasan saya memberi ASI:
  1. Menurut saya, ASI adalah susu dari Tuhan dan segala sesuatu dari Tuhan pastilah lebih baik ketimbang buatan manusia. Karena Tuhan sudah menyediakan maka kita harus mengusahakannya.
  2. Dengan memberi ASI saya bisa lebih hemat membeli susu, duitnya jadi freezer penyimpan ASI.
  3. Anak ASI memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik *menurut artikel dan saya meng-Amini-nya*
 Kunci sukses memberi ASI : Niat yang kuat dan dukungan keluarga.

Selamat mencoba dan semoga berguna :)






Jumat, 03 Januari 2014

Edisi Perdana

Setelah beberapa kali membaca blog teman dan kakak akhirnya tertarik punya blog sendiri. Yup.... akhirnya hari ini saya sudah punya blog sendiri. Semoga blog ini berguna sih buat rekan-rekan atau bahkan buat saya sendiri hihihihi.

-ely-